Kami tinggal di masa ini
Saat kemajuan mengorbankan alam
Ketika hutan ditelanjangi hijaunya
Ketika sungai diludahi jernihannya
Dan ketika alam tak lagi ramah
Hujan pindahkan berkubik air dari sungai ke darat
Kemarau uapkan air hingga tak setetespun ada
Sampai-sampai bumi bingung tentukan musim
Kami takut, bila serta merta dunia mengemuk, buat kami jadi remuk
Menjadi kepingan sampah perusak tak berguna
Tuhan,,,
Kami tak sanggup bayangkan mimpi buruk itu berubah nyata
Maka kami bergerak,,,
Tak lagi kami buang apa yang bisa dibuat kembali
Tak lagi racuni sungai dengan sampah tak teruai
Tak lagi tebang hutan demi selembar tishu yang kami buang sia
Tak lagi berkendara dalam jarak yang bisa kami tempuh dengan kaki
Dan disini kami berdiri, bergenggaman jemari dalam satu cita
Sayangi diri tanpa sakiti bumi
Melindungi semesta dengan tangan kami
Demi masa depan yang kebih baik
Minggu, 22 Agustus 2010
Masa Depan yang Lebih Baik
Kami tinggal di masa ini
Saat kemajuan mengorbankan alam
Ketika hutan ditelanjangi hijaunya
Ketika sungai diludahi jernihannya
Dan ketika alam tak lagi ramah
Hujan pindahkan berkubik air dari sungai ke darat
Kemarau uapkan air hingga tak setetespun ada
Sampai-sampai bumi bingung tentukan musim
Kami takut, bila serta merta dunia mengemuk, buat kami jadi remuk
Menjadi kepingan sampah perusak tak berguna
Tuhan,,,
Kami tak sanggup bayangkan mimpi buruk itu berubah nyata
Maka kami bergerak,,,
Tak lagi kami buang apa yang bisa dibuat kembali
Tak lagi racuni sungai dengan sampah tak teruai
Tak lagi tebang hutan demi selembar tishu yang kami buang sia
Tak lagi berkendara dalam jarak yang bisa kami tempuh dengan kaki
Dan disini kami berdiri, bergenggaman jemari dalam satu cita
Sayangi diri tanpa sakiti bumi
Melindungi semesta dengan tangan kami
Demi masa depan yang kebih baik
Saat kemajuan mengorbankan alam
Ketika hutan ditelanjangi hijaunya
Ketika sungai diludahi jernihannya
Dan ketika alam tak lagi ramah
Hujan pindahkan berkubik air dari sungai ke darat
Kemarau uapkan air hingga tak setetespun ada
Sampai-sampai bumi bingung tentukan musim
Kami takut, bila serta merta dunia mengemuk, buat kami jadi remuk
Menjadi kepingan sampah perusak tak berguna
Tuhan,,,
Kami tak sanggup bayangkan mimpi buruk itu berubah nyata
Maka kami bergerak,,,
Tak lagi kami buang apa yang bisa dibuat kembali
Tak lagi racuni sungai dengan sampah tak teruai
Tak lagi tebang hutan demi selembar tishu yang kami buang sia
Tak lagi berkendara dalam jarak yang bisa kami tempuh dengan kaki
Dan disini kami berdiri, bergenggaman jemari dalam satu cita
Sayangi diri tanpa sakiti bumi
Melindungi semesta dengan tangan kami
Demi masa depan yang kebih baik
Langganan:
Postingan (Atom)