Sabtu, 04 Juni 2011

UTS PPD

UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
Kode/ SKS : KD 301/2 SKS
Kelompok M.K : Dasar Profesi


Petunjuk :
1. Bacalah setiap bagian soal dengan seksama sebelum anda menjawab
2. Soal yang diberikan berupa pernyataan yang membutuhkan pemahaman mendalam terkait perkembangan peserta didik
3. Anda cukup menjawab dengan membubuhkan kata benar atau salah disertai penjelasan menggunakan pemahaman dan teori perkembangan yang telah anda pelajari
4. Jawaban ditulis berdasarkan pedoman penulisan karya ilmiah UPI max 10 lembar disertai dengan daftar referensi yang jelas
5. Segala bentuk dan unsur plagiasi yang dilakukan mahasiswa akan menyebabkan kegagalan dalam ujian ini.
6. Selamat mengerjakan.

1. Psikologi perkembangan adalah cabang dari ilmu psikologi yang membahas tentang perkembangan psikofisik individu, dalam memperlajari perkembangan tersebut terdapat istilah-istilah pokok seperti pertumbuhan, perkembangan, kematangan, belajar dan latihan. Konsep-konsep tersebut memiliki makna yang sama dan saling berkaitan, (Benar atau Salah)
2. Perkembangan individu merupakan suatu hal sangat kompleks dan menyeluruh, karena didalamnya akan sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek, namun demikian lingkungan (environment) merupakan faktor yang paling menentukan keragaman individu dalam perkembangan. (Benar atau Salah)
3. Perkembangan pada hakekatnya memenuhi pola tertentu yang berlaku pada setiap individu tanpa terkecuali. (Benar atau Salah)
4. Perkembangan individu umumnya diawali dengan perkembangan fungsi yang diikuti dengan perkembangan struktur. (Benar atau Salah)
5. Salah satu yang menjadi dasar dalam pengembangan kurikulum dan pembelajaran di sekolah adalah perkembangan psikologis siswa. (Benar atau Salah)
6. Perhatikan tabel berikut

NAMA IQ NILAI RAPOT
Dudung 129 9
Maman 102 8
Adun 131 9
Dilihat dari teori perkembangan kognitif maman merupakan contoh perkembangan siswa yang kurangoptimal. (Benar atau Salah)

Setelah menjawab semua pertanyaan diatas dengan seksama, kira-kira nilai apa yang akan anda dapatkan apakah A, B, atau C, Jelaskan!
JAWABAN


1. SALAH
Seperti yang telah diterangkan sebelumnya bahwa psikologi perkembangan adalah cabang dari ilmu psikologi yang membahas tentang perkembangan psikofisik individu. Berikut beberapa pendapat para ahli tentang definisi psikologi perkembangan :
a. Menurut Monks, Knoers dan Haditono bahwa “psikologi perkembangan adalah suatu ilmu yang lebih mempersolankan faktor-faktor umum yang mempengaruhi proses perkembangan (perubahan) yang terjadi dalam diri pribadi seseorang dengan menitikberatkan pada relasi antara kepribadian dan perkembangan.”
b. Menurut Kartono bahwa “Psikologi perkembangan (psikologi anak) adalah suatu ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia yang dimulai dengan periode masa bayi, masa anak bermain, masa anak sekolah, masa remaja sampai periode adolesense menjelang dewasa.”

(REFERENSI: http://moeslemmuda.blogspot.com/2010/04/perkembangan-peserta-didik.html: Sabtu, 17 April 2010 handi agus H)

Maka kita dapat menarik kesimpulan, psikologi perkembangan adalah cabang dari ilmu psikologi yang mempelajari tentang pase-pase perkembangan individu dengan faktor-faktor yang menyertai prosesnya, baik itu berupa faktor internal maupun faktor eksternal.

Dan adapun beberapa konsep dalam bahasan psikologi pendidikan, diantaranya : pertumbuhan, perkembangan, kematangan, belajar dan latihan, yang itu semua memiliki keterkaitan satu sama lain, namun tidak memiliki makna yang sama.
a. Pertumbuhan
Pertumbuhan adalah perubahan secara fisiologis sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi fisik yang berlangsung secara normal pada anak yang sehat, dalam jangka waktu tertentu.
b. Perkembangan
Perkembangan merupakan proses perubahan dalam pertumbuhan pada suatu waktu sebagai fungsi kematangan dan interaksi dengan lingkungannya dengan mengikuti pembabakan waktu yang teratur.
c. Kematangan
Kematangan atau masa peka menunjukkan kepada suatu masa tertentu yang merupakan titik kulminasi (titik puncak) dari suatu fase pertumbuhan sebagai titik tolak kesiapan dari suatu fungsi untuk menjalankan fungsinya. (Hurlock, 1956)

(REFERENSI: http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/11/22/definisi-pertumbuhan-perkembangan-kematangan-dan-penuaan/; Galih Rosy, November 22, 2009)

d. Belajar
Menurut Skinner dan Ngalim Purwanto, (1992 : 84) belajar adalah merupakan suatu proses adaptasi prilaku yang bersifat progresif dengan latihan dan pengalaman.

Jadi belajar merupakan suatu proses dimana individu mampu mengalami kemajuan dengan melakukan latihan-latihan, dan pengalaman yang ia alami pun akan membantunya dalam proses belajar tersebut. Ciri dari adanya kemampuan baru atau perubahan dapat dilihat bila terdapat perubahan tingkah laku bersifat pengetahuan (kognitif), keterampilan (psikomotorik), maupun nilai dan sikap (afektif).
e. Latihan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia latihan berasal dari kata latih yaitu belajar dan membiasakan diri agar mampu (dapat) melakukan sesuatu, jadi latihan merupakan kegiatan dalam hal pembiasaan dalam melakukan sesuatu sehingga menuju kemampuan yang maksimal.



2. Bisa BENAR, bisa SALAH

Sebelum menentukan apakah pernyataan diatas itu benar atau salah kita harus mengenal beberapa aliran psikologi yang membahas mengenai faktor penentu individu.
a. Aliran nativisme
Aliran ini berpendapat bahwa segala perkembangan manusia itu telah ditentukan oleh faktor-faktor yang dibawa sejak lahir. Pembawaan yang telah terdapat pada waktu dilahirkan itulah yang menetukan hasil perkembangannya. Menurut Nativisme, lingkungan tidak dapat mengubah sifat-sifat pembawaan. (Purwanto, M.Ngalim, 1990: 14)

b. Aliran Empirisme
Aliran ini menyatakan bahwa dalam perkembangan anak menjadi manusia dewasa itu sama sekali ditentukan oleh lingkungannya atau sejak pendidikan dan pengalaman yang diterimanya sejak kecil. Manusia-manusia dapat didik menjadi apa saja (ke arah yang baik maupun ke arah yang buruk) menurut kehendak lingkungan atau empiris pendidiknya.

c. Aliran Konvergensi
Aliran ini berasal dari ahli psikologi bangsa Jerman bernama William Stern. Ia berpendapat bahwa pembawaan dan lingkungan kedua-duanya menentukan perkembangan manusia. Terdapat dua aliran yang menganut konvergensi, yaitu aliran konvergensi yang lebih menekankan kepada pengaruh pembawaan daripada lingkungan, dan yang sebaliknya. (Purwanto, M. Ngalim, 1990: 15)

(REFERENSI: www.Wikipedia.com)

Dari beberapa uraian diatas maka kita dapat menyimpulkan bahwa pernyataan : “Perkembangan individu merupakan suatu hal sangat kompleks dan menyeluruh, karena di dalamnya akan sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek, namun demikian lingkungan (environment) merupakan faktor yang paling menentukan keragaman individu dalam perkembangan”

Dapat dikatakn BENAR menurut orang yang menganut aliran konvergensi yang condong pada lingkunganlah yang lebih menentukan kondisi individu. Namun pernyataan di atas dikatakan SALAH meurutu orang yang beraliran nativisme.

3. SALAH

Prinip- prinsip perkembangan individu, yaitu :
1. Perkembangan merupakan proses yang tidak pernah berhenti.
2. Semua aspek perkembangan saling berhubungan.
3. Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan.
4. Setiap fase perkembangan mempunyai ciri khas.
5. Setiap individu normal akan mengalami tahapan perkembangan.
6. Perkembangan mengikuti pola atau arah tertentu.

Arah atau pola perkembangan sebagai berikut :
1. Cephalocaudal & proximal-distal (perkembangan manusia itu mulai dari kepala ke kaki dan dari tengah (jantung, paru dan sebagainya) ke samping (tangan).
2. Struktur mendahului fungsi.
3. Diferensiasi ke integrasi.
4. Dari konkret ke abstrak.
5. Dari egosentris ke perspektivisme.
6. Dari outer control ke inner control.

Dari prinsip ”Setiap individu normal akan mengalami tahapan perkembangan”, kita dapat mengetahui bahwa pernyataan “Perkembangan pada hakekatnya memenuhi pola tertentu yang berlaku pada setiap individu tanpa terkecuali” adalah SALAH karena pada kenyataanya tidak semua individu itu normal, jadi sebenarnya dalam pola perkembangan itu ada pengecualian, yaitu bagi individu yang abnormal, baik itu bersifat cacat fisik ataupun psikologis, karena akan ada satu atau beberapa aspek yang hilang dari individu tersebut, membuat ia tidak mengalami sebagian pola perkembangan yang ada. Terlepas dari itu, setiap individu akan tumbuh berkembang mengikuti pola yang ada, namun yang membedakan adalah dari aspek waktu atau ritme, seperti bunyi dari salah satu prinsip perkembangan “Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan”
(REFERENSI: http://www.placeschool.com/index.php?option=com_content&view=article&id=82:perkembangan-individu&catid=49&Itemid=95&lang=ja Akhmad Sudrajat. Katiman Friday, 19 March 2010 04:15)
4. SALAH
Karena sebenarnya “Perkembangan individu umumnya diawali dengan perkembangan struktur yang diikuti dengan perkembangan fungsi”

Seperti yang dikatakan Nagel (1957), perkembangan merupakan pengertian dimana terdapat struktur yang terorganisasikan dan mempunyai fungsi-fungsi tertentu, oleh karena itu bilamana terjadi perubahan struktur baik dalam organisasi ataupun dalam bentuk akan mengakibatkan perubahan fungsi.

Kita ambil contoh, perkembangan fisik secara structural yang akan mamapu mempengaruhi perkembangan motorik individu yang berarti perkembangan secara fungsional, seperti perkembangan kaki dan tangan yang sempurna (structural), yang kemudian diiringi dengan kemampuan berjalan, memegang, dan menendang (fungsional). Maka perkembangan itu itu berawal dari kematangan struktur yang dibarengi dengan kematangan fungsi.

5. BENAR
Kurikulum sebagai rancangan dari pendidikan, mempunyai kedudukan yang cukup sentral dalam keseluruhan kegiatan pendidikan, menentukan proses pelaksanaan dan hasil daripada pendidikan. Mengingat begitu pentingnya peranan kurikulum dalam pendidikan dan di perkembangan kehidupan manusia, maka pengembangan kurikulum tidak dapat dirancang sembarangan.
Psikologi merupakan salah satu landasan dalam pengembangan kurikulum yang harus dipertimbangkan oleh para pengembang. Hal ini dikarenakan posisi kurikulum dalam proses pendidikan memegang peranan yang sentral. Dalam proses pendidikan terjadi interaksi antar manusia, yaitu antara anak didik dengan pendidik, dan juga antara anak didik dengan manusia-manusia lainnya. Manusia berbeda dengan makhluk lainnya karena kondisi psikologisnya, , manusia merupakan individu yang unik. Dengan demikian, kajian psikologis dalam pengembangan kurikulum seyogyanya memperhatikan keunikan yang dimiliki oleh setiap individu, baik ditinjau dari segi tingkat kecerdasan, kemampuan, sikap, motivasi, perasaaan serta karakterisktik-karakteristik individulainnya.
Kajian psikologi pendidikan dalam kaitannya dengan pengembangan kurikulum pendidikan terutama berkenaan dengan pemahaman aspek-aspek perilaku dalam konteks belajar mengajar. Terlepas dari berbagai aliran psikologi yang mewarnai pendidikan, pada intinya kajian psikologis ini memberikan perhatian terhadap bagaimana input, proses dan output pendidikan dapat berjalan dengan tidak mengabaikan aspek perilaku dan kepribadian peserta didik.
(REFERENSI: http://episentrum.com/artikel-psikologi/kontribusi-psikologi-terhadap-pendidikan/)
6. BENAR
Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya schemata —skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya— dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental, teori ini menyatakan bahwa perkembangan kognitif itu tidak datang begitu saja, namun dibutuhkan rangsangan dan sumber perubahan dari luar individu.
Tahapan perkembangan kognitif pada anak

1. Stadium sensori-motorik ( 0 - 18 atau 24 bulan )

Piaget berpendapat bahwa dalam perkembangan kognitif selama stadium sensori motorik ini, inteligensi anak baru nampak dalam bentuk aktivitas motorik sebagai reaksi simulasi sensorik.

2. Stadium pra-operasional ( 18 bulan - 7 tahun )

Stadium pra-operasional dimulai dengan penguasaan bahasa yang sistematis, permainan simbolis, imitasi ( tidak langsung ) serta bayangan dalam mental. Semua proses ini menunjukkan bahwa anak sudah mampu untuk melakukan tingkah laku simbolis

3. Stadium operasional konkrit ( 7 - 11 tahun )

Cara berpikir anak yang operasional konkrit kurang egosentris. Ditandai oleh desentrasi yang besar, artinya anak sekarang misalnya sudah mampu untuk memperhatikan lebih dari satu dimensi sekaligus dan juga untuk menghubungkan dimensi-dimensi ini satu sama lain. Anak sekarang juga memperhatikan aspek dinamisnya dalam perubahan situasi. Akhirnya ia juga sudah mampu untuk mengerti operasi logis dari reversibilitas.

4. Stadium operasional formal ( mulai 11 tahun )

Pada periode ini seorang remaja telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan baik secara simultan maupun berurutan dua ragam kemampuan kognitif yaitu :
Kapasitas menggunakan hipotesis, kemampuan berfikir mengenai sesuatu khususnya dalam hal pemecahan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan yang dia respons dan kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak.
Kapasitas menggunakan prinsip-prinsip abstrak; kemampuan untuk mempelajari materi-materi pelajaran yang abstrak secara luas dan mendalam.
Dari kasus diatas kita dapat menyimpulkan bahwa Maman adalah anak yang perkembangan kognitifnya kurang optimal jika dibandingkan dengan dua rekannya yang lain, bisa dilihat dari hasil raport Maman yang lebih kecil dibanding yang lainnya, ini menunjukan bahwa perkembangan Maman kurang optimal, kurang optimal disini bisa berarti ritme atau waktu yang dibutuhkan Maman untuk mencapai pola perkembangan kognitifnya lebih lambat dibanding yang lain, bisa juga karena salahnya metode pendekatan guru dalam menyampaikan bahan ajar.

Karenanya guru harus memahami perkembangan peserta didiknya dari berbagai aspek, sehingga tujuan pembelajaran dapat diterima oleh peserta didik dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Pusat Bahasa DepartemenPendidikan Nasional. (2008). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Pusat Bahasa.

Sunarto, Hartono, B.Agus. 2008. Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Rineka Cipta

http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/perkembangan-kognitif-pada-anak.html
handi http://moeslemmuda.blogspot.com/2010/04/perkembangan-peserta-didik.html: Sabtu, 17 April 2010

http://rosy46nelli.wordpress.com/2009/11/22/definisi-pertumbuhan-perkembangan-kematangan-dan-penuaan/; Galih Rosy, November 22, 2009

WWW.Wikipedia.com
http://www.placeschool.com/index.php?option=com_content&view=article&id=82:perkembangan-individu&catid=49&Itemid=95&lang=ja: Akhmad Sudrajat. Katiman Friday, 19 March 2010 04:15
http://episentrum.com/artikel-psikologi/kontribusi-psikologi-terhadap-pendidikan/
http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/perkembangan-kognitif-pada-anak.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar